Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: I. Terdampar (Part 19)

23 November 2022   13:30 Diperbarui: 23 November 2022   13:33 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Liontinku? Tetapi-"

Miko mengangguk. "Cepat!"

Dengan jari gemetar, Tiwi menarik rantai kalungnya. Aku memegang liontin dan cincinnya erat-erat. Air menjadi jernih, dan dia bisa melihat sosok-sosok panjang dan ramping melesat melewati mereka.

Miko membelai kulit hiu yang lewat. "Perutnya putih."

"Hiu Putih Raksasa," bisik Zaki.

"Apa yang kamu lakukan, Mik?" tanya Tiwi ketakutan.

"Kalu dia makan gue, paling nggak dia udah kena duluan."

"Gila kamu!" teriak Tiwi. Jelas sudah, Miko akan terus sembrono, bahkan ketika menghadapi kematian.

Lokomotif raksasa berenang melewati Tiwi. Tangannya mengepal, dan dia bersiap untuk bertarung. Ini pasti mimpi, semacam mimpi buruk. Tiwi memejamkan mata dan membukanya kembali, tapi hiu-hiu itu masih mengepungnya.

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun