Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menunggu Christine Hakim

22 November 2022   09:00 Diperbarui: 22 November 2022   09:01 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya seperti gajah bersembunyi. Kamu tidak dapat menyembunyikan apa pun dari gajah. Apakah kamu tahu bahwa Gajah tidak pernah memaafkan? Maksudku, melupakan. Gajah, sekali terlihat, dua kali malu.

Gajah mendengarkan frekuensi radio, kamu tahu. Begitu juga orang-orang di planet Mars. Mereka mendengarnya. Kamu bisa mendengar mereka bernapas di latar belakang radio lama. Mereka mengamati kita.

Ketika mereka bosan, mereka menghubungiku. Mereka punya CCTV di seluruh dunia. Dengan hati-hati menghubungi nomorku. Tidak, bukan yang itu.

Mereka dengan hati-hati mengetuk nomorku dengan kuku besi mereka, dan mereka melihatku bergegas menyalakan ponsel, dan ketika aku hendak menjawab, mereka memutuskan sambungan. Tapi aku bisa mendengar mereka bernapas.

Kadang-kadang mereka berpikir mereka dapat menangkap pikiranku tanpa aku sadari. Mereka memberitahuku segala macam hal kotor, tetapi aku dapat menghentikannya dengan menutup mata rapat-rapat.

Mereka menyusup untuk mengambil alih bumi, orang-orang Mars itu. Mereka terlihat seperti manusia, tetapi mereka berbeda. Sangat berbeda. Kulit mereka setebal kulit gajah. Nenek Mega adalah orang Mars. Dia telah menipu kita sejak dulu.

Tapi aku bijaksana padanya sekarang. "Saya pikir akan lebih baik bagi Anda, Nyonya Mega, untuk kembali ke sekolah, jika Anda mengambil liburan singkat, cuti."

Mereka semua ingin menyingkirkanku, menjauhkan aku dari jalanan.

Setiap orang mengalami hari yang buruk, hari libur, kadang-kadang.

Baiklah, aku agak kesal, tapi aku merasa kurang enak badan. Kepalaku sakit. Aku merasa sakit, pusing. Aku rasa aku akan pingsan. Mereka pasti mengoperasi kepalaku. Mereka pasti telah membuka kepalaku dan mengacaukan semua pikiranku.

Aku tahu mereka menatapku. Aku bisa merasakan tatapan mata mereka langsung menembus tengkorak kepalaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun