"Seharusnya temanmu tanya dulu sama beberqapa showroom untuk tahu harga jual yang menguntungkan dia," komentar Steben mengelus-ngelus kap mobil Mercedes.
Aku menatapnya. Kalau kamu bertemu dia, mungkin bisa mendapatkan mobil lain dengan harga murah.
"Ada yang lain?" dia bertanya dengan penuh semangat.
"Lexus LS.".
"Aha!" Steben berseri-seri. "Umur berapa?"
"Baru setahun, kurasa. Kondisinya bagus."
Steben menatap Mercedes dengan iri. "Mau, sih, melihat Lexus itu."
Aku pura-pura berpikir sejenak.
"Begini saja. Kamu datang ke tempatku malam ini dan kita sama-sama melihatnya. Kamu akan aku memperkenalkan ke temanku dan selanjutnya terserah Anda. Bagaimana?"
Steben tampak senang. "Baik, Pak Handaka," katanya. "Aku akan datang."
Aku memberinya kartu nama. "Itu alamatku," kataku. "Datanglah  sekitar jam tujuh."