Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 53)

13 November 2022   14:00 Diperbarui: 13 November 2022   17:47 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku harus menelepon Steben dan memberitahunya bahwa kamu ada di sini. Dan hanya itu yang aku lakukan."

"Lelaki yang bernama Kujang," kataku, "yang datang ke sini dan berbicara dengaku, apakah pernah melihatnya sebelumnya?"

Emak Ema menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Tidak, sayang, aku tak pernah melihatnya. Aku juga kaget waktu dia masuk. Aku rasa dia orangnya Steben, melihat bagaimana dia mengatur semuanya."

"Apakah kamu bertemu Steben sejak terakhir kali aku di sini?"

"Ya," jawabnya. "Dia datang ke sini sore itu juga. Aku bertanya siapa laki-laki perlente itu, dan dia bilang kamu dari dealer mobil saingan. Steben bilang dia mencoba membeli mobil darimu, tetapi kamu tidak mau menjualnya."

"Dan kamu percaya padanya?"

Mak Ema mengangkat bahunya yang bergelambir. "Entahlah," jawabnya ragu-ragu. "Aku agak curiga juga sebetulnya. Aku pikir kalian bertiga mungkin terlibat dalam bisnis gelap, mobil curian atau yang semacam itu."

"Begitu," kataku, menatapnya dengan penuh perhatian.

Ma jelas bingung dengan pertanyaanku.

"Aku sudah mengatakan yang sebenarnya, sayang," dia bersikeras. "Aku yakin apa yang kulakukan gtidak melanggar hukum."

"Kamu sangat bijaksana, Mak," kataku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun