Aku bangkit dan menuju pintu. "Oh, aku belum bayar teh."
"Nggak apa-apa, sayang," katanya dengan senyum lega. "Simpan saja uangmu."
***
Selanjutnya, aku memutuskan untuk menemui Steben Damanik.
Aku membayangkan Steben adalah tipe orang yang akan berbicara jika aku membuatnya senang. Dalam perjalanan ke showroom-nya, aku memikirkan informasi yang diberikan Emak Ema kepadaku  dan memutuskan bahwa dia jujur. Tidak diragukan lagi, perempuan itu ketakutan.
BERSAMBUNG
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI