Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: I. Terdampar (Part 6)

5 November 2022   11:00 Diperbarui: 5 November 2022   13:49 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Tidak ada gunanya. Kompas ... menjadi gila."

"Bisakah Anda memberi saya tengara tertentu di dekat Anda?" suara itu bertanya.

"Aku tahu kita berada di timur kepulauan Mentawai."

"Pulau yang mana?"

Zaki muncul di sampingnya dan menyibak rambutnya yang basah dari matanya. "Setidaknya ada empat pulau utama."

Dengan panik Tiwi melihat sekeliling kabin.

Aku harus tetap tenang dan berpikir, katanya dalam hati.

Pandangannya jauh ke ujung dinding. Dia melesat dan menggerakkan jarinya di atas bagan tahan air. Pulau itu dilingkari merah. Dalam dua langkah panjang, dia mencapai meja dan meraih mikrofon. "Masokut."

Sunyi.

Terdengar semburan statis. Lalu hening.

Tiwi mengedipkan mata untuk menyingkirkan air dari bulu matanya, menunggu dan berharap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun