Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kemarau

22 Oktober 2022   09:00 Diperbarui: 22 Oktober 2022   09:02 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku terus mengoceh, menumpahkannya, seluruh kisahku yang menyedihkan. Aku tahu ada yang terjadi karena kesalahanku sendiri, kataku padanya. Menerima begitu saja, tidak berusaha, semua itu. Tapi meski begitu, aku tidak pantas mendapatkannya. Tidak satu pun.

Pada saat itu, seorang gadis muda, dua puluhan, menurutku, melintas. Kami berdua mengawasinya. Setelah dia lewat, gelandangan tua itu perlahan berbalik ke arahku dan mengedipkan mata. Kemudian dia bangkit dengan susah payah dan berjalan mengikutinya dengan tergesa-gesa.

Saat itulah hujan gerimis mulai turun. Lembut namun pasti.

Pada saatnya, mungkin akan ada bebek di kolam taman itu lagi.

Megamendung, 22 Oktober 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun