Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berpikir Kuantum

18 Oktober 2022   19:00 Diperbarui: 18 Oktober 2022   18:59 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu tahu mengapa kamu terus membuat kesalahan yang sama berulang-ulang?" tanya Santi.

Don mengangkat bahu, dia tidak terlalu peduli.

"Itu karena kamu pelupa."

"Oh, begitu."

"Apa yang akan kamu lakukan tentang itu?"

Don benar-benar tidak ingin bicara, apalagi berbicara tentang kekurangannya. Dia menyadari bahwa jika dia tidak menjawab, Santi akan terus mengoceh sampai dia muak. 

Lebih baik menyingkir.

"Aku hanya pelupa tentang hal-hal yang tidak kupedulikan."

"Apa, aku?"

"Tidak, bukan kamu, hal-hal yang kamu pedulikan: tagihan, kebersihan, masa depan. Hal semacam itu, aku tidak bisa fokus untuk hal semacam itu."

Bibir Santi bergetar.

"Yah, tidakkah kamu ingin hubungan kita berhasil?"

"Takkan berhasil karena aku akan mati sendirian. Kamu menikah tahun depan, dua minggu dari sekarang kita bertunangan karena aku berbohong untuk menenangkanmu. Setelah itu kita bahagia sampai aku melupakan semua tentangmu karena suatu sebab."

Santi menghela napas, sudah terbiasa dengan omong kosong Don,.

"Kamu tahu, kadang-kadang aku bertanya-tanya bagaimana kamu dengan pekerjaanmu?"

"Kamu tahu segalanya tentang pekerjaanku."

Ada nada kesal dalam suara Don yang tidak dimengerti Santi.

"Baiklah, katakan padaku," Don berteriak.

"Apa yang kamu ingin aku katakan?" Santi bertanya.

"Katakan saja padaku mengapa aku sangat mencintaimu ketika aku tidak bertemu denganmu sampai dua minggu yang lalu?"

Santi menjawab, tetapi Don tidak bisa mendengarnya.

Pikirannya berada di tempat lain.

Bandung, 18 Oktober 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun