Bibir Santi bergetar.
"Yah, tidakkah kamu ingin hubungan kita berhasil?"
"Takkan berhasil karena aku akan mati sendirian. Kamu menikah tahun depan, dua minggu dari sekarang kita bertunangan karena aku berbohong untuk menenangkanmu. Setelah itu kita bahagia sampai aku melupakan semua tentangmu karena suatu sebab."
Santi menghela napas, sudah terbiasa dengan omong kosong Don,.
"Kamu tahu, kadang-kadang aku bertanya-tanya bagaimana kamu dengan pekerjaanmu?"
"Kamu tahu segalanya tentang pekerjaanku."
Ada nada kesal dalam suara Don yang tidak dimengerti Santi.
"Baiklah, katakan padaku," Don berteriak.
"Apa yang kamu ingin aku katakan?" Santi bertanya.
"Katakan saja padaku mengapa aku sangat mencintaimu ketika aku tidak bertemu denganmu sampai dua minggu yang lalu?"
Santi menjawab, tetapi Don tidak bisa mendengarnya.