Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berpikir Kuantum

18 Oktober 2022   19:00 Diperbarui: 18 Oktober 2022   18:59 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bibir Santi bergetar.

"Yah, tidakkah kamu ingin hubungan kita berhasil?"

"Takkan berhasil karena aku akan mati sendirian. Kamu menikah tahun depan, dua minggu dari sekarang kita bertunangan karena aku berbohong untuk menenangkanmu. Setelah itu kita bahagia sampai aku melupakan semua tentangmu karena suatu sebab."

Santi menghela napas, sudah terbiasa dengan omong kosong Don,.

"Kamu tahu, kadang-kadang aku bertanya-tanya bagaimana kamu dengan pekerjaanmu?"

"Kamu tahu segalanya tentang pekerjaanku."

Ada nada kesal dalam suara Don yang tidak dimengerti Santi.

"Baiklah, katakan padaku," Don berteriak.

"Apa yang kamu ingin aku katakan?" Santi bertanya.

"Katakan saja padaku mengapa aku sangat mencintaimu ketika aku tidak bertemu denganmu sampai dua minggu yang lalu?"

Santi menjawab, tetapi Don tidak bisa mendengarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun