Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Penyihir Kota Kembang: V. Pengangkatan Penyihir (Part 3)

16 Oktober 2022   20:00 Diperbarui: 16 Oktober 2022   20:09 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Ataya berbalik menghadap perempuan berkerudung itu, tetapi mereka sekarang berada di kegelapan malam di tepi sungai Cikapundung. Air bergolak mengalir, tampak lebih jernih. Wanita berkerudung itu ada di sana, berdiri.

"Kamu harus menghadapi masa lalumu," katanya.

Ataya mengerutkan alisnya. "Tapi aku sudah menghadapi---"

Dia berhenti berbicara ketika tampak seorang gadis berlari melalui pepohonan. Ada yang memburunya.

Gadis itu terlihat masih muda, tapi entah mengapa seakan-akan jauh lebih tua dari penampilannya. Ataya yakin dia pernah melihatnya sebelumnya, tapi di mana...

Gadis itu berlutut di tepi sungai dan menggumamkan kata-kata, percikan biru di tangannya.

Ataya hendak mengatakan sesuatu ketika pemandangan kembali berubah.

Dia berada di ruangan gelap di dalam gua tempat para penyihir Kota Kembang melakukan ritual mereka.

Perempuan berkerudung ada di sana. Api biru menyala di tangannya yang terulur.

Dia tidak mengatakan apapun. Dia hanya berdiri di sana menunggu.

Ataya maju selangkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun