Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 63: Lukisan Kantor

16 Oktober 2022   10:00 Diperbarui: 16 Oktober 2022   09:59 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Annelieke Bosdijk on Unsplash 

Dia sepenuhnya dalam pelukanku dan aku memeluknya erat. Wajahnya dibenamkan di dadaku, di bahu kaos Topeng Guy Fawkes yang bernoda cat. Aku berhasil tertawa.

"Sekarang sudah betul," kataku.

Dia tertawa juga.

Syukurlah, dia tertawa juga. Dan kami berbalik menghadap lukisan itu.

Air mata masih meleleh di pipinya. Lengannya melingkari punggungku, tanganku melingkari pinggangnya. Kami tersenyum dan melihat lukisan kolaborasi yang kami buat.

"Maafkan aku," katanya, menyeka matanya hingga kering dengan lengan bajunya. "Aku hanya berpikir itu butuh sedikit sentuhan."

"Eh," aku mengangkat bahu. "Aku lupa kalau dispensernya bocor. Sulit untuk mendapatkan melukis air mengalir dengan cat minyak."

"Oh, kamu sudah bagus. Meski aku tak kaget kalua ke sana kakiku melayang. Sapuan kuas paling ceroboh dalam karya ini."

"Mungkin lebih kalau kamu membidiknya dulu. Aku pikir itu menambahkan elemen 3D yang bagus."

"Ya, kamu menangani hal-hal perspektif dengan sangat baik, tetapi robekan itu mengingatkan bahwa pengamat sedang melihat kanvas datar."

"Aku pikir itu berhasil. Mungkin itu akan menjadi gaya lukisanku seterusnya. Elemen dunia seniku. Tiket makan kita. Jangan buang sepatumu samapai kapan pun."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun