Tidak lama kemudian, taksi itu tiba di Asrama G, yang dialokasikan untuknya. Sopir taksi membantunya membawa barang-barangnya ke dalam. Mama sudah membayar supir taksi di rumah.
Rano mengucapkan terima kasih dan melambaikan tangan padanya saat dia memasuki taksi dan pergi. Rano mengeluarkan ponselnya dari sakunya. Hampir jam empat sore. Seorang petugas asrama membantu membawa barang-barangnya ke depan pintu kamar.
 "Lantai satu nomor tujuh, itu," petugas menunjuk.
Rano mengangguk dan memberikan tips alakadarnya.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H