"Kok lama banget buang sampah aja ?" tegur Rano.
Suti tak menjawab, hanya tubuhnya yang tampak gemetar.
"Lola menampar Linggis," Tiur menunjuk.
Rano menoleh dan melihat Linggis yang sedang berusaha untuk bangkit. Dia kembali jatuh ke rumput. Lelaki pemabuk itu kemudian duduk, mulutnya dipenuhi rumput dan bernapas terengah-engah.
"Lola, apa sih, masalahmu? Haruskah kamu berkelahi dengan semua orang di sini dan si sekolah sampai kamu merasa tidak ada lagi yang mampu melawanmu?" Rano bertanya dan berjalan ke arahnya.
Lola mundur sedikit.
"Jangan sekarang. Gue akan bikin perhtungan dengan lu, tapi nanti, bukan sekarang," katanya sambil berbalik dan pergi.
Rano yang berumur enam belas tahun sangat jangkung. Lola hampir tidak bisa mencapai bahunya. Tingginya sama dengan Tiur yang berusia empat belas tahun dan mereka berdua lebih tinggi dari Suti dengan beda lima sentimeter.
Rano memegang tangan Linggis dan membantunya berdiri, sampai akhirnya pemabuk itu berhasil menegakkan badannya dan berjalan terhuyung-huyung pulang.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H