Mereka tertawa dan terus berbicara dan tak terasa sampai di bangunan tempat mereka dan berjalan menuju tempat tinggal masing-masing. Tiur dan Talia tinggal di sebuah rumah sederhana yang tidak dicat. Lumut hijau kecokelatan merayap di tembok. Plester pondasi mengelupas dan sebagian besar dinding telah berubah menjadi hitam. Atap seng menjadi cokelat dan tampak tidak menarik. Bahkan sebagian bertiup mengikuti tiupan angin.
Bangunan separuh gubuk itu tak jauh dari rusunawa tempat Suti tinggal. Dihuni oleh seorang perempuan tua yang jarang keluar kecuali sesekali. Anak-anak di situ sering disuruh orang tua mereka untuk membantunya jika dia mempunyai keperluan. Perempuan tertua di komplek itu, tidak punya sanak keluarga. Menurut orang-orang, dia mandul sehingga ditinggal suaminya dan tidak pernah menikah lagi.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H