Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepuluh Setelah Satu Perempuan

25 Agustus 2022   12:39 Diperbarui: 25 Agustus 2022   12:41 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Alex Motoc on Unsplash 

seorang ibu melihat putrinya
menangis makan untuk empat ular sanca
sambil berdoa agar para tetangga
dikutuk dengan ketulian
dia berkata
hanya Tuhan yang bisa menghakimi

di suatu entah di belakang hidungmu
dua gadis menyerahkan kebasahan ke dalam abu
menjadi satu saat jiwa lolos dari siksaan
kegaguan

pada makhluk lain
mencium kekasih
dan menghancurkan adik mereka

di suatu entah di mana-mana
kita mengajar perempuan mengajar perempuan
bagaimana menjadi perempuan

Bandung, 25 Agustus 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun