***
Rano dan Suti berbaring di tempat tidur dan Mama menyelimuti mereka. Setelah keduanya terlelap, dia keluar kamar untuk menunggu suaminya yang belum kembali dari pekerjaannya.
Sejak suaminya akhirnya mendapatkan pekerjaan, lelaki itu tak pernah pulang di bawah jam sebelas. Pabrik tutup jam delapan malam, sesuai dengan yang diceritakan suaminya. Tapi kemacetan lalu lintas dari kota ke kompleks menghabiskan setidaknya dua jam waktu perjalanan pada malam yang tidak terlalu sibuk.
Mama Rano menggosok-gosok matanya untuk menghilangkan kantuk yang menumpuk di pelupuk. Dia melirik jam dinding. 21:15. Dengan sigap dia mengangkat pantatnya dan tubuhnya bergoyang-goyang dibawa berjalan menuju jantung rusunawa.
BERSAMBUNG