Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kecoak

1 April 2022   06:06 Diperbarui: 1 April 2022   06:24 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terjadi begitu saja," kata si lelaki tanpa rasa bersalah yang demikian jelas.

Setiap minggu selama dua tahun, pikir si perempuan, jijik pada apa yang sebenarnya terjadi selama malam 'lembur' itu.

"Aku tidak pernah mencintainya," kata si lelaki.

Begitu juga kamu ke aku, pikir si perempuan.

"Sekarang sudah berakhir, kok," kata si lelaki.

Ya, perempuan yang lebih muda itu membuangmu demi lelaki lain, pikir si perempuan.

"Maafkan aku," kata si lelaki, dipermalukan oleh mata perempuan yang tidak menghakimi, hanya sedih.

Si perempuan melihat seekor kecoak berlarian melintas lantai dapur.

Aku akan menelepon pengacara besok, pikirnya.

Paling tidak, dia akan mendapatkan rumahnya.

Bandung, 1 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun