"Terjadi begitu saja," kata si lelaki tanpa rasa bersalah yang demikian jelas.
Setiap minggu selama dua tahun, pikir si perempuan, jijik pada apa yang sebenarnya terjadi selama malam 'lembur' itu.
"Aku tidak pernah mencintainya," kata si lelaki.
Begitu juga kamu ke aku, pikir si perempuan.
"Sekarang sudah berakhir, kok," kata si lelaki.
Ya, perempuan yang lebih muda itu membuangmu demi lelaki lain, pikir si perempuan.
"Maafkan aku," kata si lelaki, dipermalukan oleh mata perempuan yang tidak menghakimi, hanya sedih.
Si perempuan melihat seekor kecoak berlarian melintas lantai dapur.
Aku akan menelepon pengacara besok, pikirnya.
Paling tidak, dia akan mendapatkan rumahnya.