Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Minuman Merah Jambu

25 Maret 2022   19:19 Diperbarui: 25 Maret 2022   19:22 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duduk di bar tidak berbeda dengan duduk di rumah. Duduk di bar tidak berbeda dengan duduk di rumah, kecuali mabuk. Duduk di bar tidak berbeda dengan duduk di rumah, tetapi dengan orang-orang. Duduk di bar tidak berbeda dengan duduk di rumah.

Ada orang lain yang duduk di rumah, di bar, yang pada akhirnya dia menangis.

Aku memperhatikannya. Penasaran. Dia menangis sampai hidungnya berwarna merah jambu. Dia tidak terlihat seperti tipe orang yang meminum sesuatu yang berwarna merah jambu, tidak juga terlihat seperti tipe wanita yang suka menangis.

Dia berbalik.

Dia mengeringkan ingus.

Dia berjalan ke arahku. Aku menoleh ke depan.

"Apakah kamu ingin meniduriku?" dia bertanya, cukup jelas untuk kudengar.

Dia meninggalkan minumannya di tempatnya.

Aku menatapnya, lalu pandanganku turun ke tangannya. Cat kukunya putih terkelupas.

"Tidak," kataku pada cat kuku yang terkelupas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun