Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penguntit

20 Maret 2022   19:19 Diperbarui: 20 Maret 2022   19:23 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih buruk lagi, dia memakai kaos singlet pantai, celana pendek longgar, dan sepatu kets putih yang manis. Daku yakin dia pikir itu membuatnya terlihat keren. Tapi, sungguh, itu semua hanya lampu neon berkedip yang bertuliskan, "orang tua," dan dapat terlihat dari jarak satu kilometer.

Daku tahu apa yang ada dalam pikiran kamu.

Siapa orang ini? Dan apa sebenarnya yang dia inginkan?

Daku bisa menjawab itu. Tapi... mungkin daku tidak ingin tahu sama sekali.

Atau, lebih buruk lagi, daku sudah tahu.

Lagi pula, ada yang sangat akrab dengannya. Seseorang yang mungkin pernah daku kenal. Meskipun, seiring berjalannya waktu, terutama beberapa tahun terakhir ini, dia sedikit berubah -- terjadi pada kita semua, daku rasa -- bertambah berat badannya, langkah melambat satu atau dua.

Tapi, jauh di balik matanya yang mengintip itu, daku bisa melihatnya.

Dia ada di sana. Baiklah.

Daku menarik napas panjang. Mungkin ... mungkin saja sudah waktunya untuk menghadapinya. Temui, tatap muka.

Sampai sekarang, dia menghindari tatapan daku.

Atau mungkin daku yang menghindarinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun