Dia melirik Palupi dan mendengus. Sama-sama trengginas. tapi terlalu jantan. Lihat bulu di kakinya. Mengapa tidak bercukur lebih dulu, wahai perempuan?
Dia melirik ke Keti.
Mengapa kamu tidak menyerupai dia? Bukankah dia juga perempuan sepertimu? Tapi dia lucu dan menggemaskan.
Â
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H