(1)
selamanya sekarang
pada kematian sungai dikencingi seorang anak
salju seharusnya menjadi tanah
menutupi kembang-kembang kotor berserakan
ditinggalkan untuk kematian
cinta terakhir
trotoar keheningan tiada gerak
tidak gulma yang tak terlihat
bukan burung
aku sangat mabuk
nyaris gagal mencapai saklar lampu
maka bersenandung
musim semi seperti angin dingin
seperti mu dan langit suram
seperti cahaya menyentuh rambut
mengutuk pahit satu-satunya
jalan-jalan imajiner menjatuhkanku
seperti anak kucing mengeong kegelapan
menjilat dengan lidahnya yang ceroboh
(2)
berjalan dengan tenang langkahi ular kadut
yang tertidur melingkar di dawai kecapi
jubah jatuh dari bahu telanjang yang indah
rambutnya disanggul ketat
mentari pagi berdarah merah mengerikan
serigala mencabik domba
dengan mesin mencabik-cabik domba
arak mengalir deras di akhir baris
tegak berdiri seorang lelaki paling termasyhur
karena cara dia berbohong tentang segala sesuatu