Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 48: Mesin Fotokopi Multifungsi

13 Maret 2022   07:00 Diperbarui: 13 Maret 2022   07:26 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
programme-television.org

Saat hari gelap dan tidak ada yang memperhatikan, aku dan kamu akan masuk ke kantor. Kita naik lift ke lantai lima (yang sebenarnya lantai empat, tapi takhayul melarang lantai itu eksis), bergantian cekikikan dan berpura-pura seakan kita sedang mengerjakan sesuatu dengan serius di gedung perkantoran di malam hari. Kita akan menyusup seperti ninja, melesat dari dispenser air mineral ke Ruang Fotokopi.

Dinamai 'Ruang Fotokopi karena mesin yang ditempatkan di dalamnya, dan, setelah memperoleh akses, aku dan kamu akan mengisi ruangan itu dengan salinan kita.

Aku akan membuat salinanmu ketika kamu sedang tertawa genit, dan kamu dapat membuat salinanku ketika aku sedang ganteng-gantengnya. Aku akan membuat salinan yang masuk akal dan aneh dan romantis, dan kamu dapat membuat salinan yang sensitif dan lucu dan bijaksana.

Ketika kita memiliki salinan kita, kita tidak akan pernah kesepian. Segera setelah kita membuatnya, membuat kita, kita mulai sedikit menyimpang. Masing-masing dari kita akan memiliki pengalaman, pandangan, dan pendapat yang sedikit berbeda, sehingga percakapan tidak akan pernah basi.

Kamu akan berdebat politik dengan aku yang aneh, dan aku akan berdebat tentang Marvel vs DC dengan kamu yang bijaksana. Kita akan mengadakan diskusi meja bundar tentang kelebihan dari Full Metal Alchemist, Game of Thrones dan The American Justice System.

Di pagi hari, ketika kaum proletar yang bermata mengantuk kembali bekerja, mereka akan menemukan kita sedang bersantai di ruang istirahat dan bermesraan di tangga dan mengadakan balapan kursi kantor di selasar. Kita akan mengelilingi mereka, menyerapnya, memakannya, seperti gelombang kloning yang hebat, sampai akhirnya ada cukup banyak dari kita untuk menampung intisari kita bersama.

Kita tidak akan mengulangi kesalahan yang dibuat saudara-sudara kita.

Pertama, kita tidak akan menggunakan salinan kita untuk menjadi tentara kerajaan kegelapan yang jahat di galaksi yang jauh. Kerajaan galaksi kita tidak akan jahat.

Kedua, kita tidak akan tertipu oleh tiruan yang berpura-pura menjadi kamu atau aku yang sebenarnya. Kita membuat salinan kita sebagai 'black and white copy' dari mesin fotokopi, sehingga tidak akan ada yang kesulitan membedakannya dengan yang asli.

Ketiga, kita tidak akan membuat salinan yang jelek.

Kita tidak akan membuat salinan dari salinan. Salinan kita sebagai salinan kita akan cukup pintar untuk mematuhi aturan ini.

Selanjutnya, kita tidak akan membuat salinan ketika kita marah, atau kesepian, atau tertekan. Kita tidak akan membuat salinan ketika kita marah, atau kesal, atau picik. Kita tidak akan membiarkan salinan kita mengalami patah hati, frustrasi, atau menjadi sombong. Dan yang paling penting, kita tidak akan membuat salinan sambil menyanyikan lagu "Seperti Mati Lampu".

Jangan sampai salinan kita menjadi penggemar Nassar KDI.

Ketika pagi tiba, kita akan bubar dengan semua salinan kami ke empat penjuru. Cinta kita akan menyebar ke seluruh dunia seperti lautan tak berujung sampai kamu tidak bisa mendapatkan chai di India atau chai di Seattle tanpa menemukan kita di sana.

Pada akhirnya, tentu saja, akan datang suatu hari ketika aku merajuk dan kamu bosan. Akan datang suatu hari ketika aku menghalangi ambisimu dan kamu membenci kekuranganku. Akan datang banyak hari seperti itu sampai kita mengulangi kesalahan paling fatal dari semuanya.

Dan ketika hari itu tiba, dengan segala teriakan, kecurigaan, dan penyesalan, kita dapat menghibur diri dengan kenyataan bahwa di luar sana, di dunia yang luas, mungkin ada satu kombinasi dalam semua kombinasi tak terbatas kita; satu kombinasi yang akan bertahan.

Mungkin satu kombinasi dengan sedikit humor akan mengubah pertengkaran menjadi tawa. Mungkin dengan sentuhan yang lebih romantis, atau kepekaan, atau imajinasi, segalanya akan cukup berbeda. Bahan apa pun yang mungkin kita lewatkan secara pribadi di sini, reaksi kimia dan fisika di luar sana berulang tanpa henti di laboratorium kita di seluruh dunia.

Dalam salah satu eksperimen yang berantakan dan serampangan itu, kita melakukannya dengan benar.

Bahkan jika kita berdiri di pantai saat kapal berlayar, kita tahu bahwa dengan tangan kita perjalanan telah dimulai dan tahu bahwa kita menciptakan peluang untuk penyatuan yang sempurna dan membuat semua yang lain, semua kesengsaraan dari semua upaya yang gagal, sangatlah berharga.

Bandung, 13 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun