Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 48: Mesin Fotokopi Multifungsi

13 Maret 2022   07:00 Diperbarui: 13 Maret 2022   07:26 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
programme-television.org

Kita tidak akan membuat salinan dari salinan. Salinan kita sebagai salinan kita akan cukup pintar untuk mematuhi aturan ini.

Selanjutnya, kita tidak akan membuat salinan ketika kita marah, atau kesepian, atau tertekan. Kita tidak akan membuat salinan ketika kita marah, atau kesal, atau picik. Kita tidak akan membiarkan salinan kita mengalami patah hati, frustrasi, atau menjadi sombong. Dan yang paling penting, kita tidak akan membuat salinan sambil menyanyikan lagu "Seperti Mati Lampu".

Jangan sampai salinan kita menjadi penggemar Nassar KDI.

Ketika pagi tiba, kita akan bubar dengan semua salinan kami ke empat penjuru. Cinta kita akan menyebar ke seluruh dunia seperti lautan tak berujung sampai kamu tidak bisa mendapatkan chai di India atau chai di Seattle tanpa menemukan kita di sana.

Pada akhirnya, tentu saja, akan datang suatu hari ketika aku merajuk dan kamu bosan. Akan datang suatu hari ketika aku menghalangi ambisimu dan kamu membenci kekuranganku. Akan datang banyak hari seperti itu sampai kita mengulangi kesalahan paling fatal dari semuanya.

Dan ketika hari itu tiba, dengan segala teriakan, kecurigaan, dan penyesalan, kita dapat menghibur diri dengan kenyataan bahwa di luar sana, di dunia yang luas, mungkin ada satu kombinasi dalam semua kombinasi tak terbatas kita; satu kombinasi yang akan bertahan.

Mungkin satu kombinasi dengan sedikit humor akan mengubah pertengkaran menjadi tawa. Mungkin dengan sentuhan yang lebih romantis, atau kepekaan, atau imajinasi, segalanya akan cukup berbeda. Bahan apa pun yang mungkin kita lewatkan secara pribadi di sini, reaksi kimia dan fisika di luar sana berulang tanpa henti di laboratorium kita di seluruh dunia.

Dalam salah satu eksperimen yang berantakan dan serampangan itu, kita melakukannya dengan benar.

Bahkan jika kita berdiri di pantai saat kapal berlayar, kita tahu bahwa dengan tangan kita perjalanan telah dimulai dan tahu bahwa kita menciptakan peluang untuk penyatuan yang sempurna dan membuat semua yang lain, semua kesengsaraan dari semua upaya yang gagal, sangatlah berharga.

Bandung, 13 Maret 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun