"Aku datang karena aku butuh tenaganya!" bentak palasik. "Ibuku adalah petinggi Dewan Musim Kemarau dan mengutusku untuk meminta Efran untuk membangun arena voli pantai."
Detektif itu mengerutkan kening. "Ada dewan palasik?"
"Oh, ya," kata Saras. "Palasik kemarau mengadakan pertemuan di pantai."
"Apa ada juga palasik hujan? Di mana mereka mengadakan pertemuan?"
"Kafe. Pasti karena aroma robusta arabica."
"Begitu."
Sanjo memelototi si palasik. "Kalau kamu datang ke sini untuk mempekerjakan Efran Dua, mengapa kamu mengintip melalui jendela? Mengapa tidak mengetuk pintu?"
Tatapan palasik yang melayang itu kosong. "Mengapa aku tidak masuk lewat jendela?"
Saras menoleh ke tuyulleprechaun. "Dan apa cerita Anda?"
Pria bertopi hijau itu memasukkan ibu jarinya ke ikat pinggang. "Sama seperti anak itu. Aku perlu pintu lemari besi dipasang, dan kudengar orang ini adalah tukang yang baik."
"Dan kamu berada di luar di lorong karena...?"