Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Gelap

11 Maret 2022   22:17 Diperbarui: 11 Maret 2022   22:17 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

mangga tidak bertahan lama
hanya seminggu di mangkuk abu-abu
dan mereka melembut
kulit mengendur seperti tubuhku
hari-hari yang paling tidak kusuka
karena organik kuberi teman
dan itu benar
tapi malam ini mangga busuk tahu lebih banyak
daripadaku
matang tanpa suara
pada malam pertama musim hujan
bentuk mangkuk tanah liat yang menahannya

malam-malamku lelah sungguh
sulit untuk lelap
meskipun hanya sepetak kegelapan
dicangkokkan di hatiku
tidak dapat menemukan tempat yang aman
atau cukup tenang untuk berdiri
lingkar cahaya menahan tikus-tikus di buku dongeng
menghindariku karena tidak dapat menjauh
berkaki putih ingin tinggal di desa

jaga lahan tempatku mati berdiri
burung gereja bernyanyi sambil bermain petak umpet
di teras depan
semua senang tapi tak ceria
berdiri di kolam hijau menembus kaca patri
bayang padang rumput
bahkan saat itu kuingin ada di tempat lain
bahkan kemudian mengenali sesuatu
membelikan buku untukku
setelah kami mencuri dari perpustakaan
sepuluh kali
menetak kata-kata dan petualangan di tanganku
meski kami tinggal di kota

kami tahu jalan
suara-suara bernyanyi dalam cerita
membimbing pulang ke rumah
ini adalah jalannya
meski tak ada alasan untuk percaya
maka aku percaya
ketika membuka buku
ku sudah berada di rumah
meskipun 'ku ingin mengingat
membuatnya akurat
aku tak dapat

Bandung, 11 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun