Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pengertian Wacana dalam Bahasa

7 Maret 2022   18:30 Diperbarui: 7 Maret 2022   18:39 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Portugis menyerang Melaka | www.sabrizain.org/malaya

Wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga terbentuklah makna yang serasi di antara kalimat itu.

Rentetan kalimat 1. tidak membentuk wacana karena tidak ada keserasian makna. Sebaliknya, rentetan 2. adalah wacana karena terdapat keserasian makna.

1. Bu Sumi pergi ke pasar. Pak Pepi naik busway. Bang Tohir membeli sandal jepit. Karena ada pajak impor, harga mobil rakitan dalam negeri juga ikut naik. Mobil yang dibeli Joko harganya seratus juta rupiah.

2. Bang Tohir pergi ke pasar naik busway. Dia pergi membeli sandal jepit. Karena ada pajak impor, maka harga sandal jepit buatan dalam negeri juga ikut naik. Sandal jepit yang dibeli Bang Tohir itu harganya lima puluh ribu rupiah.

Dari kedua contoh di atas tampak bahwa keserasian makna berkaitan erat dengan macam kata yang dipakai.

KOHESI DAN KOHERENSI

Kohesi merujuk ke relasi bentuk, sedangkan koherensi pada relasi makna.

Pada umumnya wacana yang baik memiliki kedua-duanya. Kalimat atau kata yang dipakai itu berkaitan. Pengertian yang satu menyambung pengertian yang lain secara berturut-turut.

Pada contoh 1. tidak kita temukan kohesi karena antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain tidak ada relasi bentuk. Sebaliknya, pada contoh 2. kita dapati kohesi. Wacana pada 2. dimulai dengan Bang Tohir, kemudian pada kalimat berikutnya Bang Tohir itu disambung dengan kata dia.

Tujuan kepergiannya juga dinyatakan, dan relasi harga barang yang dibelinya dengan pajak impor juga tampak dengan nyata. Karena ada kohesi macam itulah, maka wacana 2. disebut koheren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun