Film ini tidak berakhir, hanya berhenti begitu saja. Penulis tidak tahu bagaimana membungkusnya. Seperti penulisnya mendadak lupa atau bingung. Apapun juga, ketegangan yang telah disusun dari awal mendadak hilang dan membuat pembaca kecewa (dan akan terus mengingatnya, yang mungkin juga menjadi tujuan penulis).
2. Melesat ke Garis Akhir
Penulis seperti sedang mengikuti loma lari 100 meter, berpacu secapt mungkin menuju garis finis tanpa memedulikan kiri-kanan, sehingga detail di sekitarnya diabaikan.Â
Penulis mungkin melakukan ini berkaitan dengan batas ruang, sebagai cara untuk mengurangi jumlah kata, menghemat napas, cerita menjadi kabur tanpa nuansa dan kesan tersisa.
Jenis akhir cerita pertama dan kedua adalah tanda pasti dari penulis pemula yang masih kurang pengalaman. Dibutuhkan ribuan jam terbang untuk mencapai level mastah.Â
Kabar baiknya adalah ada banyak jalur untuk berlatih. Berita buruknya adalah ada banyak lubang jebakan dan ranjau darat yang tersembunyi. Rute terbaik adalah memperbaiki metode, menyempurnakan satu jalur sebelum menaklukkan jalur berikutnya yang lebih sulit dan berliku.
3. Kecepatan Normal
Tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat. Dalam film The Wizard of Oz, Dorothy berkata, "Tidak ada tempat seperti rumah." Tamat, dan semua orang pulang melalu pintu keluar. Alhir yang bisa ditebak. Segalanya berjalan sesuai rencana dan semua orang baik-baik saja. Baik-baik saja? Hmmm....
4. Melompat dan Terbang Tinggi
Akhir Penuh Kejutan atau Mengaduk-Aduk Emosi. Akhir Penuh Kejutan lebih umum tapi kurang halus. Seperti naik tinggi dan terbang dengan lancar di udara, tapi mendarat masih di batas-batas harapan, membuat pembaca puas, tetapi tidak tercerahkan.Â
Mengaduk-Aduk Emosi membutuhkan kemahiran untuk meluncur di jalur yang berkelok-kelok, tiba-tiba di sampai di posisi yang tidak menyenangkan, meninggalkan momen yang takkan  terlupakan penuh dengan artikulasi dan pujian. Sialan!