Dengan gugup, dia mendekati mereka perlahan. Dia mengerti bahwa ini bukan pekerjaan manusia lagi. Ini sama sekali berbeda.
Harun mengulurkan tangan, terhibur dengan keakraban kehadiran mereka, dan meletakkan telapak tangannya di telapak tangan Sri. Yang mengejutkannya, tangan itu terasa hangat di ruangan ber-AC. Plastik itu terasa kenyal saat disentuh. Sri menyelipkan dua jari ke atas dan menggenggam pergelangan tangannya.
Lampu-lampu meredup seiring berlalunya waktu, mengaburkan bentuk-bentuk manekin menjadi bayangan. Untuk sesaat, garis batas antara manusia dan boneka kabur, dan Harun bertanya-tanya apakah detak jantung yang dia rasakan benar-benar berasal dari dadanya.
Bandung, 26 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H