Fonem /aw/ pada kata 'kalau' dan 'bangau' termasuk dalam satu suku kata, yakni masing-masing /ka-law/ dan /ba-ngaw/. Fonem-fonem /au/ pada kata 'mau' dan 'bau' masing-masing termasuk dalam dua suku kata yang berbeda, yakni /ma-u/ dan /ba-u/.
3 Fonotaktik
Dalam bahasa lisan, kata terdiri atas rentetan bunyi, yang satu mengikuti yang lain. Bunyi-bunyi itu mewakili rangkaian fonem serta alofon-nya.
Rangkaian fonem itu tidak bersifat acak, tetapi mengikuti kaidah tertentu. Fonem apa yang dapat mengikuti fonem yang mana ditentukan berdasarkan konsensus para pemakai bahasa itu sendiri.
Kaidah yang mengatur penjajaran fonem suatu bahasa dinamakan kaidah fonotaktik.
Bahasa Indonesia, misalnya, mengizinkan jajaran seperti /-nt-/ (untuk), /-rs-/ (bersih), dan /-st-/ (pasti), tetapi tidak mengizinkan jajaran seperti /-dk-/, /-md-/, /-dt-/, /-td-/, dan /-pd-/.
Tidak ada kata asli dalam bahasa Indonesia yang menjajarkan fonem seperti yang dicontohkan di atas. Oleh karena itu, singkatan dan akronim hendaknya diserasikan dengan kaidah fonotaktik kita.
Bandung, 7 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H