Bunyi yang dinyatakan oleh grafemÂ
dan dalam bahasa Indonesia jelas sangat berbeda. Sebaliknya, bunyi yang dinyatakan oleh grafemÂ
dan  sangat berdekatan.
Dengan perbedaan dan kemiripan seperti itu, maka dalam percakapan, kata 'pula' dan 'gula' tidak akan keliru ditangkap, sedangkan 'pola' dan 'bola' dapat membingungkan kita.
2 Gugus dan Diftong
Pengertian dasar mengenai gugus dan diftong adalah sama. Hanya saja, gugus berkaitan dengan konsonan, sedangkan diftong dengan vokal.
Gugus adalah gabungan dua konsonan atau lebih, yang termasuk dalam satu suku kata yang sama.
Jika gabungan konsonan seperti itu termasuk dalam dua suku, maka gabungan itu tidak dinamakan gugus. Jadi /kl-/ dan br-/ dalam /klinik/ dan /obral/ adalah gugus karena /kl-/ dan /br-/ masing-masing termasuk dalam satu suku kata, yakni /kli-/ dan /-bral/.
Sebaliknya, /mp/ dan /rc/ bukanlah gugus dalam bahasa Indonesia. Memang benar bahwa kedua pasang bunyi itu dapat berjajaran, tetapi kedua fonem pasangan itu termasuk suku kata yang berbeda seperti terlihat pada contoh yang berikut: /tam-pak/, /tim-pa/, /ar-ca/, /per-caya/.
Diftong juga merupakan gabungan dalam satu suku kata, tetapi merupakan gabungan vokal dengan /w/ atau /y/. Jadi, /aw/ pada /kalaw/ dan /bangaw/ (untuk kata 'kalau' dan 'bangau') adalah diftong, sedangkan /au/ pada /mau/ dan /bau/ (untuk kata-kata 'mau' dan 'bau') bukanlah diftong.