Katakunci kedua adalah ADAPTASI.
Adaptasi di sini, adalah lingkungan yang beradaptasi dengan manusia, termasuk untuk mereka yang tidak melek teknologi. Bagai pasar, jika ada pengguna maka pangsa akan terbentuk. 'Pengguna' di sini adalah mereka-mereka yang tidak melek teknologi. Teknologi mengalahkan teknologi lainnya, dan tidak juga selalu sukses. Televisi tidak membunuh radio atau bioskop. Radio dan bioskop yang beradaptasi sehingga mampu bertahan sampai sekarang.
Memang ponsel menghabisi penyeranta. iTunes menggantikan mp3 dan cakram digital. Netflix menghilangkan kebiasaan nongkrong di depan televisi.
Mungkin saja internet telah membantai surat kabar dalam bentuk cetak, tetapi media komunitas tetap berjalan dengan penyesuaian. Mereka yang ogah melek teknologi akan menemukan ceruknya sendiri dalam masyarakat, seperti kaum Amish di Amerika. Pengalaman isolasi karena pandemi membuat malas keluar rumah? Selain online, jayhawker (penjaja makanan keliling) yang membludak (termasuk jenama waralaba ternama) membantu cita rasa lidah membuncah.
Mungkin tahun 2045 masih merupakan tahun-tahun dystopia, atau masih jauh dari utopia, tapi bukan bagi mereka yang tidak melek teknologi.
Bisa jadi, seperti tokoh Herman Hesse dalam Siddhartha, mereka justru lebih bahagia daripada techfreak seperti saya.
Bandung, 3 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H