Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

2045 Kesepian? Tidak Mungkin!

3 Januari 2022   10:50 Diperbarui: 3 Januari 2022   11:00 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katakunci kedua adalah ADAPTASI.

Adaptasi di sini, adalah lingkungan yang beradaptasi dengan manusia, termasuk untuk mereka yang tidak melek teknologi. Bagai pasar, jika ada pengguna maka pangsa akan terbentuk. 'Pengguna' di sini adalah mereka-mereka yang tidak melek teknologi. Teknologi mengalahkan teknologi lainnya, dan tidak juga selalu sukses. Televisi tidak membunuh radio atau bioskop. Radio dan bioskop yang beradaptasi sehingga mampu bertahan sampai sekarang.

Memang ponsel menghabisi penyeranta. iTunes menggantikan mp3 dan cakram digital. Netflix menghilangkan kebiasaan nongkrong di depan televisi.

Mungkin saja internet telah membantai surat kabar dalam bentuk cetak, tetapi media komunitas tetap berjalan dengan penyesuaian. Mereka yang ogah melek teknologi akan menemukan ceruknya sendiri dalam masyarakat, seperti kaum Amish di Amerika. Pengalaman isolasi karena pandemi membuat malas keluar rumah? Selain online, jayhawker (penjaja makanan keliling) yang membludak (termasuk jenama waralaba ternama) membantu cita rasa lidah membuncah.

Mungkin tahun 2045 masih merupakan tahun-tahun dystopia, atau masih jauh dari utopia, tapi bukan bagi mereka yang tidak melek teknologi.

Bisa jadi, seperti tokoh Herman Hesse dalam Siddhartha, mereka justru lebih bahagia daripada techfreak seperti saya.

Bandung, 3 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun