***
Akhir tahun 2019, aku membuat resolusi Malam Tahun Baru. Merayakan Wedding Anniversary kami yang ke-5 dengan berkeliling dunia. Belum lagi sempat mengurus paspor, visa, dan pesan hotel, pandemi melanda. Dengan begitu banyak waktu yang kuhabiskan di rumah, aku semakin rajin menulis. Setiap minggu, aku mengirim tulisanku ke berbagai media.
Ghea sendiri mempunyai bisnis baru dengan kamera DSLR yang kubelikan untuk hadiah ulang tahunnya: fotografi. Dia sering diminta untuk memotret bayi yang baru lahir dengan berbagai pose dan busana lucu. Atau foto makanan untuk menu kuliner online.Â
Saham perusahaan farmasi dan digital yang kubeli karena iseng malah membuatku menjadi triliuner baru. Hanya saja, dari 52 tulisan yang kukirim, tak satu pun yang dimuat.
Maka, pada malam Tahun Baru 2021, aku ingin membuat resolusi yang tak mungkin gagal: mengirim 100 tulisan yang akan ditolak oleh seluruh media.
***
Sebentar. Dari laptopku bunyi notifikasi tanda surel masuk berdenting berkali-kali.
Aku membuka 'Kotak Masuk'. Ada dua puluh enam balasan dari berbagai media.
Aku buka yang teratas, dari media lokal. "Naskah Anda dimuat di media kami...."
Kemudian yang kedua, dari buletin alumni. "Tulisan Anda yang berjudul 'Kekasih Malam' dimuat di....."
Yang ketiga dari surat kabar nasional bertiras besar.