Jadi kamu ingin tahu tentang kereta hantu? Oh, kereta hantu selalu melewati Duku pada pukul 4:30 pagi. Tidak selalu juga, karena kereta hantu terkenal tidak dapat diandalkan.
Itulah yang selalu dikatakan Inyiak Intan ketika orang bertanya mengenai pendapatnya. Dia selalu mengaku bahwa dia adalah seorang cenayang yang bisa membaca garis telapak tangan, meramal masa depan dengan kartu domino dan berbicara dengan arwah orang mati. Dia tidak pernah menjawab ketika aku bertanya apakah ada orang mati di kereta hantu. Dia hanya memalingkan muka dan mengubah topik pembicaraan.
Ada satu ketika kita selalu dapat mengandalkan kereta yang lewat dan itu pada malam kereta itu tergelincir, 25 Desember. Cerita di sekitar kota mengatakan itu adalah Marah Salim tua yang hendak menyabotase tentara Nippon. Saat itu tahun 1944 ketika itu terjadi. Mereka mengatakan dia mengelas beberapa batang besi ke rel, semua menyamping dan miring. Mereka mengatakan Sidookaan Miyamoto berbicara dengannya lama dan lantang tentang hal itu tetapi tidak dapat menahannya, dan dia benar-benar menyangkal bahwa itu adalah dia, meski semua orang mengatakan itu adalah dia.
Marah Salim membuat bom, senapan rakitan, dan benda-benda lainnya selama zaman Belanda. Dia adalah seorang tukang las, tetapi kemudian selama perang mereka mengubah pabrik besar, letaknya beberapa puluh kilometer ke arah Sawahlunto. Bagaimanapun juga, mereka mengubah pabrik itu menjadi tempat membuat ban karet. Pabrik karet tidak membutuhkan keahlian seorang tukang las. Marah Salim dipensiunkan. Dia tidak ingin melakukan hal lain selain mengelas. Dia tidak ingin pelatihan baru, menjadi tukang las atau tidak sama sekali. Dia hanya duduk-duduk di rumah loji tua yang besar di dusun, minum tuak dan bir, dan menyumpah serapah penjajah Jepang.
Ketika dia datang ke kota untuk membeli barang-barang, terutama tuak dan bir, dia akan memberi tahu siapa pun di sekitarnya bagaimana perasaannya tentang semuanya. Dia tidak terlalu senang. Aku kira dia membenci semua orang dan dia membenci sawah ladang dan dia sangat membenci Duku.Â
Tidak tahu dari mana dia mendapatkan uangnya, aku belum pernah mendengarkan cerita tentang itu. Memikirkan rumah loji tuanya saja membuatku merinding. Keadaannya rusak dan berantakan, tidak ada apa-apa kecuali rumput mati di sekelilingnya. Pohon-pohon mati dan beberapa jendela ditutup papan dan beberapa dihitamkan dengan aspal atau arang atau kertas atau semacamnya.
Jadi orang-orang mengatakan dialah yang melakukannya. Dia mengelas besi tulangan itu ke rel malam itu, dan itu masuk akal. Dia pria yang aneh, pemabuk, sepertinya tidak punya kawan atau orang yang merawatnya. Dan seperti yang kukatakan tadi, dia adalah seorang tukang las. Jadi pada tanggal 25 Desember 1944, kereta itu menabrak batang-batang besi itu dan keluar dari rel.Â
Dan karena larinya cukup cepat, semua gerbong saling bertabrakan dan itu adalah bencana besar yang didapat dari besi bengkok dan apapun yang mereka buat dari kereta api. Tentu saja ini terjadi jauh sebelum aku lahir, jadi semua ini datang dari mulut orang kedua atau ketiga.
Setelah kejadian itu, Marah Salim jarang datang ke kota, karena dia memang tak sering datang. Orang-orang jarang melihatnya. Dan ketika dia benar-benar datang ke kota, akan selalu ada beberapa orang yang berani mengganggunya dan meneriakinya, berkata, 'Mengapa kamu melakukannya, Hans? Mengapa kamu melakukannya? Kami tahu itu kamu, Hans,' Itulah nama panggilannya, Hans ... Hans Salim.
Uniku Mutia memberi tahuku bahwa Etek Sofia, ya, Fatimah, tapi kami memanggilnya Sofia, tapi Uni Mutia mengatakan padaku bahwa Etek Sofia adalah salah satu dari orang-orang yang meneriaki Hans Salim dan aku bisa memercayainya. Tetap saja, Hans selalu menyangkalnya secara langsung, dan mengatakan dia tidak akan pernah melakukan apa pun yang dapat menyebabkan kematian orang lain.
Namun suatu hari, beberapa tahun kemudian, mereka menemukan tubuh Marah Salim tua tergantung di salah satu pohon mati di halaman rumahnya, kemungkinan bunuh diri. Jelas bukan bunuh diri biasa, kalau ada bunuh diri yang bisa disebut biasa seperti itu. Mereka menemukannya telanjang, telanjang bulat, dan terdapat luka aneh di sekujur tubuhnya. Sayatan besar, panjang dan dalam. Itu bukan luka, tapi goresan.Â
Aku kira koroner bisa membedakannya. Petugas Jawatan Kepolisian yang baru diangkat melakukan penyelidikan besar-besaran, karena dia pikir mungkin ada yang main hakim sendiri, tetapi dia mengatakan itu adalah bunuh diri dan koroner mengatakan itu bunuh diri. Jadi itulah pernyataan resmi tentang bagaimana dia menemui ajalnya."
Tentu saja bagaimana dia ditemukan membuat orang bergosip dan menyebarkan desas-desus. Beberapa orang mengatakan kematiannya disebabkan oleh jin atau semacamnya, tetapi aku sendiri berpendapat mungkin karena macan kumbang atau beruang. Dulu hewan-hewan itu masih banyak berkeliaran di sekitar sini kapan pun mereka mau.Â
Namun, seorang pemburu yang benar-benar cerdas, Ujang Malelo, mengatakan bahwa itu bukan luka yang dibuat oleh seekor binatang. Menurutnya, harimau kumbang atau beruang akan membawanya turun dan mengunyah Hans. Ujang sua sangat tua sekarang, tetapi dia masih teguh dengan pendapatnya bahwa apa pun yang membuat goresan itu bukanlah binatang biasa, dan dia tahu banyak tentang alam dan satwa liar dan semua makhluk di luar sana.
Ketika orang-orang pergi ke rumah loji, rumah itu penuh dengan sampah dan makanan busuk dan terlalu banyak botol bir. Tak ada yang bisa menghitung berapa banyak botol bir di situ. Mereka akhirnya meratakan bangunan tua itu ketika aku masih kecil, sekitar sepuluh atau sebelas tahun. Di tempat itu dibangun beberapa gudang pengiriman yang digunakan oleh perusahaan besar di dekat stasiun kereta. Jalur yang dilalui kereta tidak digunakan lagi, tidak untuk waktu yang lama.
Putus atau hilang di beberapa tempat dan tertutup rumput liar dan ilalang. Jadi kalau kamu mendengar sesuatu melintas di jalur rel kereta, kamu akan tahu itu adalah kereta hantu. Kamu akan mendengar suara lokomotif uap bergemuruh, dan kamu akan mendengar peluit. Peluit kereta yang sangat kuno.
Aku memang belum pernah melihatnya, kereta api hantu itu. Tetapi beberapa orang bersumpah bahwa mereka sudah menyaksikannya dengan mata kepala sendiri. Bersumpah atas nama Tuhan atau atas nama mendiang ibunya atau atas nama apa saja yang membuat orang percaya bahwa sumpahnya asli.Â
Hanya saja, mereka semua mengatakan apa yang dilihat itu berbeda. Yang satu mengatakan kereta itu hitam dan agak tembus pandang, yang lain mengatakannya padat tetapi terbakar dalam nyala api. Bahkan, ada yang bersumpah kereta api itu terbuat dari tulang belulang manusia. Jadi menurutku, semuanya omong kosong, tidak ada orang yang benar-benar pernah melihatnya. Tapi kamu pasti bisa mendengarnya. Setiap 25 Desember pukul setengah lima pagi. Aku sudah pernah mendengarnya. Semua orang pernah mendengarnya.
Bandung, 18 November 2021
(Catatan: kisah ini fiksi belaka. Jika ada kesamaan dalam nama dan peristiwa, murni kebetulan semata)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H