Namun suatu hari, beberapa tahun kemudian, mereka menemukan tubuh Marah Salim tua tergantung di salah satu pohon mati di halaman rumahnya, kemungkinan bunuh diri. Jelas bukan bunuh diri biasa, kalau ada bunuh diri yang bisa disebut biasa seperti itu. Mereka menemukannya telanjang, telanjang bulat, dan terdapat luka aneh di sekujur tubuhnya. Sayatan besar, panjang dan dalam. Itu bukan luka, tapi goresan.Â
Aku kira koroner bisa membedakannya. Petugas Jawatan Kepolisian yang baru diangkat melakukan penyelidikan besar-besaran, karena dia pikir mungkin ada yang main hakim sendiri, tetapi dia mengatakan itu adalah bunuh diri dan koroner mengatakan itu bunuh diri. Jadi itulah pernyataan resmi tentang bagaimana dia menemui ajalnya."
Tentu saja bagaimana dia ditemukan membuat orang bergosip dan menyebarkan desas-desus. Beberapa orang mengatakan kematiannya disebabkan oleh jin atau semacamnya, tetapi aku sendiri berpendapat mungkin karena macan kumbang atau beruang. Dulu hewan-hewan itu masih banyak berkeliaran di sekitar sini kapan pun mereka mau.Â
Namun, seorang pemburu yang benar-benar cerdas, Ujang Malelo, mengatakan bahwa itu bukan luka yang dibuat oleh seekor binatang. Menurutnya, harimau kumbang atau beruang akan membawanya turun dan mengunyah Hans. Ujang sua sangat tua sekarang, tetapi dia masih teguh dengan pendapatnya bahwa apa pun yang membuat goresan itu bukanlah binatang biasa, dan dia tahu banyak tentang alam dan satwa liar dan semua makhluk di luar sana.
Ketika orang-orang pergi ke rumah loji, rumah itu penuh dengan sampah dan makanan busuk dan terlalu banyak botol bir. Tak ada yang bisa menghitung berapa banyak botol bir di situ. Mereka akhirnya meratakan bangunan tua itu ketika aku masih kecil, sekitar sepuluh atau sebelas tahun. Di tempat itu dibangun beberapa gudang pengiriman yang digunakan oleh perusahaan besar di dekat stasiun kereta. Jalur yang dilalui kereta tidak digunakan lagi, tidak untuk waktu yang lama.
Putus atau hilang di beberapa tempat dan tertutup rumput liar dan ilalang. Jadi kalau kamu mendengar sesuatu melintas di jalur rel kereta, kamu akan tahu itu adalah kereta hantu. Kamu akan mendengar suara lokomotif uap bergemuruh, dan kamu akan mendengar peluit. Peluit kereta yang sangat kuno.
Aku memang belum pernah melihatnya, kereta api hantu itu. Tetapi beberapa orang bersumpah bahwa mereka sudah menyaksikannya dengan mata kepala sendiri. Bersumpah atas nama Tuhan atau atas nama mendiang ibunya atau atas nama apa saja yang membuat orang percaya bahwa sumpahnya asli.Â
Hanya saja, mereka semua mengatakan apa yang dilihat itu berbeda. Yang satu mengatakan kereta itu hitam dan agak tembus pandang, yang lain mengatakannya padat tetapi terbakar dalam nyala api. Bahkan, ada yang bersumpah kereta api itu terbuat dari tulang belulang manusia. Jadi menurutku, semuanya omong kosong, tidak ada orang yang benar-benar pernah melihatnya. Tapi kamu pasti bisa mendengarnya. Setiap 25 Desember pukul setengah lima pagi. Aku sudah pernah mendengarnya. Semua orang pernah mendengarnya.
Bandung, 18 November 2021
(Catatan: kisah ini fiksi belaka. Jika ada kesamaan dalam nama dan peristiwa, murni kebetulan semata)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H