Tidak ada yang dapat memprediksi ikon budaya mana yang pada akhirnya akan keluar sebagai menang.
Lalu sesuatu terjadi. Ada yang berubah dalam nada suara mereka berdua, semacam keragu-raguan, ketidakpastian.
Kedua orang yang berpendidikan dan berpendirian teguh ini menemukan, dengan skeptisme dan apatisme awal mereka, bahwa mereka telah mencapai sebuah kesamaan.
Ketika isu-isu diungkap, ketika emosi diperas habis, ketika fakta-fakta dirinci secara terbuka, ternyata sebenarnya mereka saling setuju satu sama lain. Percakapan mereka berubah canggung meski tak sulit untuk menangkap perubahan atmosfer dari pertempuran ke kolaborasi.
Selama pertunjukan, dunia menyaksikan dua musuh bebuyutan menjadi teman, bahkan mitra, untuk mempromosikan kebaikan yang lebih besar, untuk memajukan umat manusia dan mengatasi perbedaan kecil yang awalnya dianggap buruk.
Di akhir pertunjukan, mereka terhenyak di kursi, lelah tapi gembira, kagum dengan hasil yang tak terduga.
Di ruang kontrol studio, produser acara meremas-remas tangannya penuh semangat. Dia tahu peringkat acara akan meroket.
Dia akan mendapatkan penganugerahan acara televisi terbaik tahun ini.
Bandung, 26 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H