Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis Schrodinger

6 Juli 2021   22:05 Diperbarui: 6 Juli 2021   22:26 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan setelah tamat SMA, dia pergi ke seberang pulau, sama sepertimu. Dia mendapat nilai bagus dan punya pilihan lain, tapi dia ingin dekat denganmu. Dia mengambil mata kuliah sebanyak yang dia bisa. Dan kamu masih tidak menyadarinya.

Di perguruan tinggi, kamu menyukai pesta. Dia terlalu malu untuk pergi ke pesta. Jadi tidak ada kesempatan untuk cinta satu malam. Siapa tahu? Itu mungkin membuat semua perbedaan.

Setelah kuliah, kamu bekerja di sebuah perusahaan konsultan besar. Dia mendapat pekerjaan di perusahaan yang sama. Kamu punya ruangan kantor sendiri. Dia punya meja di luar sana dengan semua karyawan lainnya. Dia melihatmu datang setiap pagi. Kamu tidak pernah melihatnya sama sekali.

Lima tahun tahun kemudian.

Kamu menikah tahun lalu. Dengan sekretarismu yang seksi. Hamil anak pertama. Hidupmu indah.

Tapi untuk LL?

Astaga! Mari kita lepaskan 'LL' dan gunakan nama aslinya: Sri.

Sri. Kamu ingat sekarang? Ingat? Aku tahu, aku tahu---tentu saja tidak.

Hari ini lima tahun Sri di perusahaan. Dia mulai bergabung seminggu setelah kamu.

Seminggu yang lalu, orang sekantor menraktirmu. Hari ini, Sri tidak diperhatikan oleh orang-orang di sekitarnya, seperti halnya kamu tidak memperhatikan dia. Hanya hari lain ada/tiada Sri.

Sesuatu telah mengubah Sri. Semua tahun-tahun ini. Jika kamu, atau bahkan orang lain, telah melakukan sesuatu, apa pun itu, selama bertahun-tahun yang panjang ini, sekarang ini mungkin akan berbeda. Tapi itu tidak pernah terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun