meski bertajuk opera, namun tanpa iringan orkestraÂ
 bukan di Palladium London atau teater Broadway Amerika
 karena ini bukan Andrew Lloyd Webber punya kerja
 meski sama berkisah kucing, tapi kucing-kucing Jakarta
kisah yang dibesut dari novel penulis ternama
 bersembunyi di balik topeng alias nama pena
 menjadi karya terakhir sutradara Sjuman Djaya
 unggulan sutradara terbaik Festival Film Indonesia
kucing, bermacam jenis rupa lakon kucing ada
 kucing kampung, kucing jendral, kucing mata-mata
 kucing glamor, kucing bijak, kucing garong, kucing kota
 kucing muda, kucing tua, dan kucing petarung tokoh utama
bermula dari mudiknya Klinem kucing desa bunting tua
 bibir terkunci rapat tentang ayah janin yang dikandungnya
 setelah melahirkan, meninggalkan bayinya begitu saja
 bersama kucing nenek di desa Bekonang, tepi Bengawan Sala
kucing bocah Joko tak pernah tahu ibu dan ayah siapa
 menjadi pimpinan bocah berandal kampung seusia
 tak kenah jeri mengayunkan tinju kepalanÂ
 sungguh terampil membuat knock out lawan
Jakarta, bermukim Yonosiswono keluarga terhormatÂ
 pusing bingung Rum kucing jelita ternyata minggat
 kucing jenderal trengginas, pamanda kucing juita
 mencari keponakan bersama bini tua kucing bijaksana
Rum terpikat pada kucing kampung bernama Yoko
 dahulu kucing kampung sekarang kucing kampung di kota
 kucing petarung tak terkalahkan di petak ring tinju
 pesona asing bagi kucing-kucing betina mengelu-elu
tokoh antimapan pembangkang pemberontakan muda
 menurut kucing jendral: kucing kurap yang harus ditata
 disusun konspirasi tingkat tinggi satu jebakan nistaÂ
 menyeret Yoko ke meja hakim dtuduhan asusila
kucing muda Himan, bungsu jantan Yonosiswono remaja
 potret apatis generasi, memuja Yoko sebagai idola
 bertindak anarki, dengan senjata ipar kucing mata-mata
 menuntut Yoko datang, dengan taruhan nyawa sandera
Palu hakim jatuh, Yoko terbukti tak bersalah
 konspirasi runtuh, kucing kurap bebas sudah
 kisah berlanjut di lokasi drama penyanderaan
 berakhir tewasnya Himan, kucing yang kesepian
Rumah besar Yonosiswoyo yang terhormatÂ
kucing bijaksana bini tua bagai tersengat
 raut wajah Yoko mebuatnya kembali teringat
 setori lama yang tertanam hingga berkarat
pengkhianatan cinta dan harga diri
 beujung bedinde Klinem diusir pergi
 Gizabella Palladium melantunkan Memory
 kucing bijak Jakarta menembangkan sesal hati
Yoko kucing kampung, kucing petarung, tak peduli
 induk yang ia tahu hanya kucing nenek yang tlah mati
 hanyut dalam banjir setiap tahun rutin terjadi
Bandung, 24 Maret 2016
Â
Terinspirasi film Opera Jakarta (Sjuman Djaya, 1985)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H