Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lampu Rumah Tua

10 Juni 2021   21:10 Diperbarui: 10 Juni 2021   21:14 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti orang lain sebelum dia, seperti yang dilakukan siapa pun di seluruh dunia, Firni Voermann membuka mulut penangkap lalatnya dan berteriak.

Dari rongga lubang yang kering itu terdengar suara mendesis dan bau busuk minuman bercampur dengan tembakau. Lelah dan terdiam, Firni membiarkan perabanya menempel di cermin, merasakan kehalusan sempurna kaca yang dingin. Dia berkedip berulang kali, berharap itu semua hanyalah ilusi, melapisi mata hitam aliennya dengan lapisan lendir baru yang mungkin dimaksudkan sebagai air mata.

Meskipun dia tidak pernah lebih baik dari siapa pun, sepanjang hidupnya Firni menganggap setiap menit tindakannya sebagai ekspresi seni. Ketika ada yang berbalik melawannya, dia memutuskan itu hanya karena dia terlalu baik untuk mereka. Dia terlalu baik untuk sekolahnya, terlalu baik untuk orang tuanya, tapi di atas segalanya Firni terlalu baik untuk Belahan Jiwa.

Sekarang dia benar-benar bisa menunjukkan belas kasihan kepada Belahan Jiwa. . Sekarang dia benar-benar bisa menggigit kepalanya dan menyelamatkannya (siapapun dia) dari penderitaan fana hidup tanpanya, karena Firni Voermann terlalu baik untuk hidup tanpa Firni Voermann.

Tapi tidak ada, bahkan Firni Voermann sekali pun, yang terlalu bagus untuk Lampu.

Sama sekali tidak ada.

***

Ketakutan tak berujung, Mahesa Nendra berdiri di ruangan gelap dengan tongkat teracung dan mulut ternganga. Entah berapa lama dia berdiri menunggu.

Dia mengukur detik dengan detak jantungnya, sekaligus memastikan bahwa dia masih hidup. Dia menunggu Lampu menyala, dan kalau Lampu itu menyala, dia akan menemukan jantung yang hitam. Jantung hitam yang berdegup tak wajar karena aritmia. Jantung yang menghitam oleh buah kuldi busuk.

Dia akan menemukannya dan dia akan membunuhnya. Dia akan meremasnya dengan tangan sampai pecah seperti balon berisi air. Dia akan perikardium dengan giginya dan menggerogoti atrium dan ventrikel hingga habis terbuang percuma. Dia akan melakukannya dan dia akan melawan setiap monster yang mencoba melindungi si jantung hitam, karena jantung hitam adalah kekuatan yang menghidupkan semua monster, semua mimpi buruk dan semua kejahatan. Mahesa akan menghancurkan mereka semua.

Mahesa menunggu sampai akhirnya jantungnya menjadi satu-satunya benda di dunia yang dapat menghasilkan bunyi, sampai rasanya hanya itulah satu-satunya ada di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun