Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

10 Tips Singkat Menulis Novel (4)

31 Mei 2021   21:02 Diperbarui: 31 Mei 2021   21:18 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Naikkan Taruhannya

Apa risiko yang dihadapi tokoh utama dalam ceritamu? Apa untung rugi yang mungkin didapatnya? Apa yang dia inginkan, dan mengapa itu penting? Taruhannya harus jelas agar pembaca bisa peduli.

3556P alias Devi adalah remaja warga Barak F dalam Kamp 13 mempertaruhkan nyawanya demi kebebasan, berjuang menuju Kamp 13 untuk mematikan komputer dengan kecerdasan buatan yang mengatur dunia. Dia meninggalkan Barak F setelah memotong keping pelacak yang ditanam di lehernya. Lukanya infeksi karena ketiadaan obat-obatan.

Dalam Petualangan Malin, tokoh kita yang sebenarnya orang rumahan, nyaman di kampung halaman. Karena terusir, dia nekad terjun ke dunia perdagangan maritim yang sama sekali belum dikenalnya. Jika berhasil, kejayaan menantinya, karena balas dendam yang manis adalah dengan menjadi sukses. Kalau gagal, selamanya dia akan menjadi manusia buangan.

dok. pri.
dok. pri.
Untuk itu, dia bergaul dengan para penjahat dan bersaudara dengan orang-orang yang baru dikenalnya, lerlayar menuju wilayah tak bertuan yang liar dan ganas. Taruhannya?  Nyawa.

Taruhannya harus jelas agar pembaca bisa peduli.

Seringkali, akan ada lebih dari satu hal yang dipertaruhkan, lebih dari satu risiko besar.

Dalam Palasik Milenial, Mahia mempertaruhkan keabadian dan kekuatannya melawan musuh bebuyutannya sikirei sakti Gaek Pagai yang dibantu mantan teman-temannya demi 'mati' sebagai manusia. Dia juga harus berhadapan dengan berbagai musuh yang sangat kuat , termasuk mengorbankan miliknya yang paling berharga demi melakukan perjalanan waktu untuk memaksa Gaek Pagai menyetujui permintaannya.

dok. pri.
dok. pri.
8. Tulis Apa yang Tidak Kamu Ketahui

Aturan lama, "Tulis apa yang kamu ketahui."

Tetapi kamu juga HARUS mau menulis apa yang TIDAK kamu tahu. Dengan semangat itu, buat satu tokoh bekerja di bidang yang hanya sedikit kamu ketahui, atau beberapa elemen plot, atau subplot, untuk menyelidiki sesuatu yang menurut kamu tidak biasa dan menarik. Kemudian telitilah.

Tentu, kamu bisa menjadikan karakter utamamu seorang penulis lulusan Teknik Nuklir yang sedang menulis sebuah novel. Atau sesuatu yang mungkin kamu ketahui satu atau dua hal, tapi itu agak membosankan, bukan? Mengapa tidak menjadikannya bajak laut saja? Buat garis besar dan lakukan penelitian tentang bajak laut. Bajak laut yang diusir dari kampung halaman. Tulis lima paragraf yang saling berkait di seluruh novel yang mencakup istilah maritim dan bajak laut. Dan ... kamu telah menciptakan sesuatu yang ngeunah endol surendol, sesuatu yang mungkin membawa novelmu ke arah metafora yang tidak biasa, yang tidak akan pernah kamu bayangkan jika kamu berpegang teguh hanya pada apa yang kamu tahu.

Misalnya kamu menulis kisah kriminal, coba hubungkan kejahatan tersebut dengan gangguan kejiwaan atau kelainan genetik. Jika menulis fiksi sejarah, pastikan kamu bukan penulis anakronis yang salah ruang waktu. Perang Bubat terjadi karena Gajah Mada sebagai mantan Diah Pitaloka yang sakit hati, misalnya.

Aku belum pernah tinggal di rusunawa, maka menjadi pilihan yang aneh ketika aku memutuskan untuk menulis kisah tentang kehidupan di lingkungan tersebut. Atau, (di balik nama samaran) menulis novel tentang wanita.

Menulis apa yang tidak kamu ketahui akan membawamu ke tempat yang baru yang tak terduga, dan bisa menyenangkan bagi pembacamu seperti juga bagimu sendiri.

BERSAMBUNG

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun