Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setengah Tiang

22 Desember 2020   09:07 Diperbarui: 22 Desember 2020   09:10 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Loki berdiri tegak di depan pilar ramping terbuat dari beton peninggalan zaman Belanda. Dikeluarkannya isi tas ransel. Kurang dari tiga menit, sebuah bendera berukuran besar telah berkibar di dua pertiga tiang bendera setinggi 30 meter.

Ia memberi hormat selama 30 detik, kemudian menurunkan tangannya setelah menyeka air mata dari pipinya.

Pagi nanti, orang-orang yang lewat dan melihat bendera itu akan bertanya-tanya: peristiwa apa yang terjadi pada hari ini, siapa tokoh penting yang meninggal dunia? Dan mereka akan berlalu untuk segera lupa.

Tak jadi soal. Yang penting bagi Loki, ibu adalah orang terpenting di muka bumi ini. Kepergiannya adalah duka terdalam yang ia rasakan.

Selamat Hari Ibu.

Bandung, 22 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun