Loki berdiri tegak di depan pilar ramping terbuat dari beton peninggalan zaman Belanda. Dikeluarkannya isi tas ransel. Kurang dari tiga menit, sebuah bendera berukuran besar telah berkibar di dua pertiga tiang bendera setinggi 30 meter.
Ia memberi hormat selama 30 detik, kemudian menurunkan tangannya setelah menyeka air mata dari pipinya.
Pagi nanti, orang-orang yang lewat dan melihat bendera itu akan bertanya-tanya: peristiwa apa yang terjadi pada hari ini, siapa tokoh penting yang meninggal dunia? Dan mereka akan berlalu untuk segera lupa.
Tak jadi soal. Yang penting bagi Loki, ibu adalah orang terpenting di muka bumi ini. Kepergiannya adalah duka terdalam yang ia rasakan.
Selamat Hari Ibu.
Bandung, 22 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H