Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luka

21 Desember 2020   22:01 Diperbarui: 21 Desember 2020   22:03 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rambutnya dipotong pendek, sangat pendek sehingga gadis itu bisa melihat kulit kepalanya.

Dia melihat cowok itu mencondongkan tubuh ke depan untuk mendengar bisik yang dikatakan seorang gadis kepadanya. Ada bekas luka di belakang kepalanya, panjangnya kira-kira tiga sentimeter, sejajar dengan telinga. Mengilap oleh pantulan cahaya lampu kafe.

Dia bertanya-tanya bagaimana cowok itu mendapatkan lukanya. Sambil mengaduk es batu di gelasnya yang berisi cairan teh hijau, dia mulai membuat narasi.

Perkelahian di luar klub malam. Gadis-gadis dengan dandanan seronok dan rok mini menjerit-jerit di pelataran parkir, terkejut karena kekerasan tiba-tiba terpampang di depan mata. Darah tercecer di trotoar. Raungan sirene mobil patroli. 

Dia bertanya-tanya apakah ada luka lain, mungkin bekas tusukan pisau lipat di dada kanan?

Dia membayangkan borgol dan sel tahanan, sidang pengadilan. Hukuman dengan masa percobaan.

Cowok itu tipe yang disukainya.

Kelak, nanti, dia akan bertemu dengan ibunya. Wanita yang bijaksana. Calon mertuanya itu akan bercerita tentang liburan di Taman Impian Ancol. Seorang anak laki-laki kecil berlari menuju gerobak es krim, terpeleset di anak tangga cottage, kepalanya menghantam sudut tajam. Bau darah dan air asin, sirene ambulans meraung-raung.

Bandung, 21 Desember 2020

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun