Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kalimat dan Penuturan

13 November 2020   22:22 Diperbarui: 13 November 2020   22:29 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Portugis menyerang Melaka

Bentuk penuturan yang mudah dipahami karena menggunakan pola bentuk yang biasa, yang telah umum berlaku dalam masyarakat. Penuturan yang menggunakan pola yang sudah diketahui orang banyak disebut sebagai penuturan umum. Pada umumnya, penuturan umum mudah dipahami meski tanpa bantuan intonasi.

Penuturan yang agak sukar dimengerti atau membingungkan disebabkan pola yang digunakan agak menyalahi adat kebiasaan. Pada umumnya, penuturan yang demikian kurang jelas jika tidak dibantu dengan intonasi. Penuturan yang kurang lazim ini kita sebut penuturan khusus.

Contoh: 

Umum: Dia pergi ke toko membeli buku.

Khusus:Dia pergi membeli buku ke toko --- Pergi membeli buku ke toko dia ---Pergi ke toko dia membeli buku --- Membeli buku dia pergi ke toko.

Termasuk penuturan khusus adalah penuturan istimewa, yaitu penuturan yang merupakan sifat dan kebiasaan perorangan. Selain penggunaan pola yang tidak umum; kata-kata, ungkapan, bentukan kata sengaja diciptakan oleh penuturnya untuk menguatkan dampak pada penerima. Penyair, pengarang, dan orator kerap mempraktikkan penuturan istimewa.

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun