Aku mencolek lengan Supri.
"Jangan menoleh sekarang, tapi kamu tahu perempuan yang memakai sweater abu-abu dan anaknya itu?"
Dia tampak ketakutan ketika Supri menghentikannya, tapi itu salahnya sendiri. Seharusnya dia jangan terlalu serakah.
Selama perjalanan pulang, aku memeriksa lagi isi saku rokku. Dua batang Toblerone yang cocok untuk teman minum kopi. Aku akan menikmati setiap gigitannya, karena tidak tahu kapan aku akan mendapatkannya lagi.
Aku sudah terlalu tua untuk permainan ini.
TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H