Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sapardi 77

25 Maret 2017   01:01 Diperbarui: 25 Maret 2017   09:00 2225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

YA MAU, DONG!

Tapi kami—aku dan istri—belum daftar. Belum registrasi.  

“Datang saja,” usul TS.

Nekad, dong.  Memang!

Aku yang mengaku sebagai Penyair Majenun memang tak perlu malu, datang tanpa undangan. Hanya sedikit malu-malu, ikut menyantap semangkuk soto Kudus.

“Belum kenyang?” tanya istriku. Kami baru saja makan mi Aceh goreng basah Bang Din di Kantin Palbar.

Malam Lebaran

Bulan di atas kuburan

Puisi Sitor Situmorang mewakili galauku malam itu. Ada 7 (tujuh) buku SDD terbit sekaligus, dan aku hanya punya duit untuk beli satu. Bukan salahku jika bulan di atas kuburan, tanggal tua kok dilawan! Konon pula Penyair Majenun: setiap tanggal tua bangka.

Selamat lahir kembali, mas Sapardi. 77 tahun masih teramat muda itu!

Boleh minta tanda tangan di buku baru?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun