***
Seperti niat semula menjadi burung kakak tua menclok di meja, detik-detik bergulir menjadi hitungan jam lebih banyak berpindah dari pojok ke sudut cafe corner di pelataran Smesco.
Sementara meja pajang Kutubuku dijaga mbak Arum dan mbak Tamita; di luar Mas TS, uda Isson, uda Iskandar, kang Nasir, prof Pebrianov, bang Bo, dan lain-lain memokokkan bahasan yang bergulir bagai bola liar di depan gawang hendak ke mana terserah sang penendang.
Sambil bertanya-tanya mengapa ada yang tak datang padahal dinanti-nanti: Mas Bamset dari Benartujuh, broer Johanis Malingkas pakar kompasianer dari North Celebes atau Livia Halim ponakanku yang gothic.
Menyimak kisah kompasiana tempo doeloe dari kang Erwin alias Chech Gentong.
Saling lempar talenan yang menjadi tradisi Rumpies.
Mempraktikkan modus yang sudah dibuat petunjuk pelaksanaannya oleh sendiri.
Menjadi penikmat kopi tanpa kopi.
***
Sebagai penulis yang kadang-kadang menulis tentang nonfiksi, kebiasaan lama sewaktu menjadi manusia pengolah baris kode dan data tak terlupa. Mempertimbangkan probabilitas dan logika. Positif dan negatif. Kelebihan dan kekurangan. SWOT.