Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Drama

Menilai Karya Sendiri, Mungkinkah? (Babak IV)

6 April 2016   19:51 Diperbarui: 6 April 2016   20:54 3281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PM
(berbisik) udah biasa ngkalee....

JM
 Emang.

Lanjut ke puisi Rindu yang Memanggil Pulang, berdasarkan film Earth to Echo. Maunya nunjukin kalau lu itu masih seorang geek, pencinta lingkungan, suka fiksi ilmiah, berjiwa petualang. Puisi-puisi lu berikutnya senada: Tergigit Buah Terlarang, Enam hari dan Masih Menulis Puisi dan yang terakhir Jika Waktu.

Khusus Jika Waktu, itu karena lu gerah dibilangin film pilihan lu jadul. Makanya lu pilih film produksi MTV, biar dibilang kekinian, berjiwa muda. Huh! Tuwir ya tuwir aja, bro!

PM
 Jadi sampai minggu keempat, tetap nggak ada yang menang, ‘kan, Juri Yang Mulia?

(berbisik) udah biasa....

JM
 Ngapain sih, lu ngebet banget pingin menang?

Gue kasih tau caranya supaya lu menang. Kalau lu udah bisa menciptakan karya ‘Tanpa Nama, Tanpa Bentuk’, lu jadi juara.

PM
 Lho, aku kan udah bikin puisi yang judulnya itu?

JM
 Lu ngomong gitu justru tandanya lu belum faham apa itu karya ‘Tanpa Nama, Tanpa Bentuk’.

PM
 Jadi gimana caranya aku bisa bikin karya seperti itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun