Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Roti dan Idealisme adalah Teman

30 Agustus 2023   20:09 Diperbarui: 30 Agustus 2023   20:12 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahhh .....Apalah guncangan berita 

Tak kudengar lagi nada murni 

Suarakan rakyat sesungguhnya

Hanyalah kepentingan demi perut berdenyut

Pilihan mendukung bagai daun di musim kering

Daun mesti tetap rimbun mesti air surut

Batang tegak berdiri

Mendukung miliki arti menjaga sumber air

Tak terdengar lagi lantang suara 

Teriakan jernih di antara perihnya perut lapar 

Jualan jadi kata kunci

Akulah yang berjuang

Akulah korban keganasan rezim paling rezim

Terjual sudah jualan riwayat 

Tak ada lagi kesucian perjuangan

Lembaran riwayat luka berganti kursi empuk

Roti dan keju menghapus ingatan pernah luka

Kesombongan mengikis idealisme

Terpenting dirinya aman 

Tak ada lagi berani melawan

Karena perlawanan adalah lapar

Kegelisahan adalah Jualan

Rasa satu penderitaan paling laku

Lima tahunan kata seirama dengan rakyat jadi komoditas

Akulah yang paling rakyat

Akulah yang paling berjuang

Akulah yang paling berkorban

Roti dan keju serta anggurpun menghampiri

Anak dan istri pun senang

Isk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun